Rumpun Minahasa

suku Minahasa
Suku Minahasa, adalah suatu suku bangsa yang terdapat di kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara. Suku Minahasa selain di kabupaten Minahasa, banyak juga mendiami kota Manado, ibukota Sulawesi Utara, dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Istilah "minahasa", sebenarnya telah berubah beberapakali, dari Batacina berubah menjadi Malesung, dan berubah lagi menjadi Minaesa dan akhirnya menjadi "Minahasa", yang artinya "menjadi satu kesatuan". Nama Minahasa ini mulai dikenal pada masa perang melawan Kerajaan Bolaang Mongondow selatan.

Diperkirakan daerah Minahasa, telah ada sekelompok manusia dari ras melanosoid yang menghuni daerah ini sejak 10000 tahun SM. Sedangkan kelompok ras mongoloid yang merupakan nenek moyang orang Minahasa diperkirakan hadir pada awal abad 1000 tahun SM dan mendesak orang-orang Melanosoid itu sehingga pindah ke wilayah lain seperti Papua. Nenek moyang orang Minahasa dikatakan berasal dari daerah China Selatan atau dari daerah Formosa Taiwan yang melintas melewati Filipina, Kalimantan dan akhirnya ke Sulawesi dan kemungkinan juga sekelompok kecil terus ke Maluku.

Toar dan Lumimuut
Sedangkan dalam mitologi, orang Minahasa adalah keturunan Toar Lumimuut, sekitar abad 1, pemukiman nenek moyang mereka terlebih dulu berdiam di sekitar pesisir Likupang, lalu pindah ke daerah pegununggan Wulur Mahatus, wilayah selatan Minahasa kemudian berkembang dan berpindah ke Nieutakan (daerah sekitar Tompaso baru saat ini). Pada awalnya mereka menjalankan pemerintahan menggunakan sistem kerajaan. Seorang raja bertahta berdasarkan garis keturunan.

Keturunan Toar dan Lumimuut, terbagi menjadi 3 kelompok: Makatelu Pitu, Makaru Siouw dan Pasiowan Telu. Tapi suatu ketika terjadi perselisihan di antara mereka. Pemimpin mereka bernama Tona'as, memutuskan untuk mengadakan pertemuan di antara mereka semua. Pertemuan itu disebut Pinawetengan u Nuwu (membagi bahasa) atau Pinawetengan um Posan (membagi ritual), yang memutuskan bahwa keturunan Toar Lumimuut, dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian di tempat pertemuan ini dituliskan hasil keputusan pada prasasti pada Watu Pinawetengan (Batu Membagi). Peristiwa ini menurut Paulus Lumoindong, terjadi sekitar tahun 400-500 Masehi. 

Menurut Jessy Wenas, bahwa ada 3 suku yang berpartisipasi dalam musyawarah di Watu Pinawéténgan. Dikatakan musyawarah adat pembagian di Watu Pinawetengan terjadi pada zaman Malesung, sekitar abad ke-7, orang Minahasa masih terdiri dari 3 sub-etnik besar, yaitu:
  • Tountewoh
  • Tombulu
  • Tongkimbut

Berbeda dengan pendapat Dr. J.P.G. Riedel, sekitar tahun 670, Musyawarah di Watu Pinawetengan membagi wilayah Minahasa berdasarkan 4 anak suku, yaitu:
  • Tountewoh
  • Tombulu
  • Toulour
  • Tompakewa

Pada masa zaman Malesung (Proto Minahasa/ Minahasa Tua), keturunan Toar dan Lumimuut, yang awalnya hanya terdiri dari 1 Taranak (Kelompok Masyarakat), yang berdiam di pegunungan Wulur-Mahatus, dibagi menjadi 3 Taranak, yaitu: 
  • Makarua Siouw   , sebagai pengatur ibadah dan adat
  • Makatelu Pitu      , yang terkuat, sebagai pengatur pemerintahan
  • Pasiowan Telu    , menjadi rakyat biasa

Makatelu Pitu sebagai Taranak yang terkuat, dan sebagai satu-satunya Taranak yang berhak memegang pemerintahan pada seluruh Wanua, yang terdiri dari:.
  • Makatelu Pitu
    • Tombulu
      • Tombariri
      • Tomohon (Tou Muung)
      • Sarongsong
      • Kakaskasen
      • Ares
      • Kalawat Atas (Klabat Atas)
      • Kalawat Wawa (Klabat Bawah)
      • Likupang.

Di luar suku-suku di atas, yang berasal dari daerah lain, tapi tergabung dalam kelompok Minahasa, yang tidak ikut serta dalam musyawarah di Watu Pinawetengan, adalah:
  • Bantik, (datang dari Sulawesi Tengah, nenek moyang juga berasal dari Toar-Lumimuut)
  • Babontehu, (datang dari Moro-Mindanao, nenek moyang juga berasal dari Toar-Lumimuut))
  • Borgo, (berasal dari keturunan campuran Minahasa - Portugis-Spanyol-Belanda)
dan,
  • Tou Ure,  tinggal menetap di pegunungan Wulur - Mahatus. "Tou Ure" berarti "orang lama".
  • Keturunan Opok Suawa, pergi ke wilayah Gorontalo

Saat ini, yang diakui sebagai suku besar Minahasa, adalah:
  1. Tountemboan
  2. Tombulu
  3. Tonsea
  4. Toulour / Tondano
  5. Tonsawang - Tombatu
  6. Ponosakan
  7. Pasan dan Ratahan (Bentenan)
  8. Bantik
  9. Babontehu
  10. Borgo

Mayoritas masyarakat suku Minahasa beragama Kristen. Mereka memiliki hubungan erat dengan negara barat. Hubungan pertama dengan orang Eropa terjadi saat pedagang Spanyol dan Portugal tiba di sana. Saat orang Belanda tiba, dan memperkenalkan agama Kristen ke seluruh masyarakat Minahasa. Agama Kristen tumbuh dengan kuat dalam kehidupan masyarakat suku Minahasa. Setiap perkampungan memiliki beberapa bangunan gereja.

Bahasa di Minahasa:

bahasa di Minahasa













Dalam sejarah Minahasa, hanya satu Taranak yang menurunkan suku-suku di Minahasa, yaitu Taranak Makatelu Pitu. Sedangkan untuk 2 Taranak lainnya, seperti Taranak Makarua Siouw dan Pasiowan Telu tidak diketahui sejarah kelanjutannya.

Istilah-istilah penting dalam suku Minahasa:
  • walian         : pemimpin agama / adat serta dukun
  • tonaas         : ahli di bidang pertanian, kewanuaan dan dipilih menjadi kepala walak
  • teterusan     : panglima perang
  • potuasan     : penasehat
  • wanua         : wilayah pemukiman besar/ utama
  • taranak       : kelompok suku besar
  • pakasa'an  : anak suku
  • walak          : klan, atau suku kecil di bawah pakasa'an
  • fam              : nama keluarga (marga)

sumber:
sumber lain dan foto:

4 comments: