Suku Banjar Batang Banyu, Kalimantan

Suku Banjar Batang Banyu, adalah salah satu sub suku Banjar di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Pemukiman suku Banjar Batang Banyu terkonsentrasi di sekitar lembah sungai Negara.

perkampungan urang Banjar Batang Banyu
Suku Banjar Batang Banyu berbicara dalam bahasa Banjar Batang Banyu yang berkembang dari bahasa Banjar, yang pada dasarnya berasal dari bahasa Melayu Sumatra atau sekitarnya, yang dalam perkembangannya banyak menyerap kosa kata bahasa Dayak dan bahasa para imigran dari pulau Jawa yang diperkirakan pada masa zaman Hindu yang mengungsi ke wilayah ini.

Para peneliti berpendapat bahwa suku Banjar Batang Banyu pada awalnya bermigrasi dari pulau Sumatra yang membangun pemukiman di tanah Banjar (sekarang wilayah provinsi Kalimantan Selatan) sekitar lebih dari seribu tahun yang lalu. Dalam perkembangannya para imigran ini berbaur dengan penduduk setempat, seperti orang Dayak, dan akhirnya berbaur juga dengan para pendatang dari pulau Jawa (masa Hindu).
Menurut Denys Lombard, pada jaman kuno sebagian besar penduduk Kalimantan Selatan (terutama daerah Batang Banyu) merupakan keturunan pendatang dari Jawa, pendapat ini muncul mungkin dikarenakan dalam beberapa perbendaharaan bahasa Banjar terdapat kemiripan dengan kosakata bahasa Jawa. Sedangkan pendapat lain menyatakan, suku Banjar Batang Banyu jejak akarnya berasal dari Sumatera sekitar abad 5. Lain lagi menurut Djoko Pramono, dikatakan bahwa suku Banjar Batang Banyu berasal dari keturunan suku Orang Laut yang telah jauh lebih lama menetap di Kalimantan Selatan.

Orang Banjar Batang Banyu adalah campuran orang Banjar Pahuluan, orang Melayu-Hindu/Buddha, orang Keling-Gujarat, orang Dayak Maanyan, orang Dayak Lawangan, orang Dayak Bukit dan orang Jawa-Hindu.  Secara budaya orang Banjar Batang Banyu sepertinya banyak menyerap budaya Melayu, Jawa, Bugis dan Cina, yang sekarang sudah menjadi suatu budaya tersendiri suku Banjar Batang Banyu.

Masyarakat suku Banjar Batang Banyu secara mayoritas adalah pemeluk agama Islam, yang membedakan mereka dengan penduduk suku Dayak yang ada di sekitarnya, yang umumnya menganut agama suku dan agama Kristen.

Masyarakat Banjar Batang Banyu terbentuk diduga erat berkaitan dengan terbentuknya pusat kekuasaan yang meliputi seluruh wilayah Banjar, yang barangkali terbentuk mula pertama di hulu sungai Negara atau cabangnya yaitu sungai Tabalong. Sebagai warga yang berdiam di ibukota tentu merupakan kebanggaan tersendiri, sehingga menjadi kelompok penduduk yang terpisah. Daerah tepi sungai Tabalong adalah merupakan tempat tinggal tradisional dari suku Dayak Maanyan dan Lawangan, sehingga diduga banyak yang ikut serta membentuk subsuku Batang Banyu, di samping tentu saja orang-orang asal Banjar Pahuluan yang pindah ke sana dan para pendatang yang datang dari luar. Bila orang Banjar Pahuluan umumnya hidup dari bertani (subsistens), maka banyak di antara penduduk Batang Banyu yang bermata pencarian sebagai pedagang dan perajin. 

No comments:

Post a Comment