Suku Gonggang, atau suku Melayu Gonggang Riau, adalah suatu kelompok masyarakat yang terdapat di kabupaten Bengkalis provinsi Riau, Indonesia.
Suku Gonggang terutama mendiami dusun Bagan Benio, terdapat juga di dusun Pulai Bungkuk dan dusun Bagan Belado. Dusun Bagan Benio merupakan pemukiman utama suku Gonggang. Di tempat ini selain suku Gonggang, juga terdapat satu suku lagi yang hidup berdampingan dengan suku Gonggang, yaitu suku Pandan. Populasi penduduk yang terdapat di 3 dusun ini adalah sekitar 260 orang.
Dusun Bagan Benio, berada di desa Tasik Serai kecamatan Pinggir kabupaten Bengkalis provinsi Riau, yang berada dalam zona penyangga Cagar Alam Biosfer Giam Siak Kecil.
Satu hal yang sangat memprihatinkan masyarakat suku Gonggang ini, yaitu daerah pemukiman suku Gonggang ini oleh pemerintah daerah dijadikan kawasan Cagar Biosfer. Daerah Giam Siak Kecil Bukit Batu di provinsi Riau ditetapkan sebagai Cagar Biosfer ke 7 di Indonesia dan sebagai yang ke 564 di Dunia. Hal ini membanggakan bagi pemerintah Riau, yang mendapat pengakuan dunia. Tapi hal ini justru menjadi malapetakan bagi masyarakat suku Gonggang yang mendiami dusun Bagan Benio desa Tasik Serai kecamatan Pinggir kabupaten Bengkalis provinsi Riau.
Menurut masyarat suku Gonggang, mereka pernah didatangi oleh aparat kehutanan, yang mengatakan dusun mereka Bagan Benio masuk kawasan hutan lindung. Mereka dilarang melakukan aktivitas apapun di hutan wilayah ini. Sehingga masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa, layaknya margasatwa yang dilindungi. Anehnya, kami tak melihat "hutan" nya lagi, yang tinggal hanya "lindung"nya," kata mereka.
Akibat larangan tersebut, dusun-dusun suku Gonggang dan suku Pandan, menjadi terisolir, terasing dan terpencil, dari peradaban modern. Sehingga kampung itu berdiri tahun 1937 ini, membuat warganya tidak pernah melihat mobil, semen, jalan aspal dan berbagai hal yang berhubungan dengan dunia luar. Mereka hanya mengenal sampan, pompong, jalan hutan dan jalan setapak.
Suku Gonggang, termasuk suku Pandang, adalah suku asli wilayah ini, dan mereka termasuk suku bangsa Melayu.
Masyarakat suku Gonggang masih memegang teguh adat Melayu Siak. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan mereka tidak memiliki fasilitas kesehatan. Apabila ada anggota masyarakat yang sakit, mereka hanya mengandalkan dukun kampung. Kalaupun ingin berobat, mereka berobat di atas pompong, dan menunggu datangnya mantri di pinggir tasik.
Suku Gonggang bertahanhidup dengan berladang pada tanaman karet. Selain itu mereka juga mencari ikan di sungai dan di rawa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
sumber:
suku Gonggang |
Dusun Bagan Benio, berada di desa Tasik Serai kecamatan Pinggir kabupaten Bengkalis provinsi Riau, yang berada dalam zona penyangga Cagar Alam Biosfer Giam Siak Kecil.
Satu hal yang sangat memprihatinkan masyarakat suku Gonggang ini, yaitu daerah pemukiman suku Gonggang ini oleh pemerintah daerah dijadikan kawasan Cagar Biosfer. Daerah Giam Siak Kecil Bukit Batu di provinsi Riau ditetapkan sebagai Cagar Biosfer ke 7 di Indonesia dan sebagai yang ke 564 di Dunia. Hal ini membanggakan bagi pemerintah Riau, yang mendapat pengakuan dunia. Tapi hal ini justru menjadi malapetakan bagi masyarakat suku Gonggang yang mendiami dusun Bagan Benio desa Tasik Serai kecamatan Pinggir kabupaten Bengkalis provinsi Riau.
Akibat larangan tersebut, dusun-dusun suku Gonggang dan suku Pandan, menjadi terisolir, terasing dan terpencil, dari peradaban modern. Sehingga kampung itu berdiri tahun 1937 ini, membuat warganya tidak pernah melihat mobil, semen, jalan aspal dan berbagai hal yang berhubungan dengan dunia luar. Mereka hanya mengenal sampan, pompong, jalan hutan dan jalan setapak.
Suku Gonggang, termasuk suku Pandang, adalah suku asli wilayah ini, dan mereka termasuk suku bangsa Melayu.
Masyarakat suku Gonggang masih memegang teguh adat Melayu Siak. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan mereka tidak memiliki fasilitas kesehatan. Apabila ada anggota masyarakat yang sakit, mereka hanya mengandalkan dukun kampung. Kalaupun ingin berobat, mereka berobat di atas pompong, dan menunggu datangnya mantri di pinggir tasik.
Suku Gonggang bertahanhidup dengan berladang pada tanaman karet. Selain itu mereka juga mencari ikan di sungai dan di rawa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
sumber:
sumber lain dan foto:
No comments:
Post a Comment