pulau Bawean |
Di pulau Bawean, mayoritas penduduknya kebanyakan perempuan, dikarenakan para laki-lakinya sebagian besar bekerja di pulau-pulau lain. Orang Bawean, memiliki jiwa perantau yang sudah menjadi tradisi bagi mereka, bahkan semacam "keharusan' bagi para laki-laki Bawean. Menurut mereka kalau belum pernah merantau ke tempat lain berarti belum dewasa.
Orang Bawean memiliki jiwa merantau yang sangat kuat, sehingga mereka juga tersebar kemana-mana, termasuk ke Malaysia, Singapore bahkan sampai ke Australia.
Orang Bawean, secara ras, mirip dengan orang Madura dan Jawa, ditinjau dari segi bahasa yang mirip. Selain itu dahulu pulau Bawean termasuk wilayah Madura.
Masyarakat Bawean, memiliki ciri dari berbagai suku-bangsa di sekelilingnya, mereka mendapat pengaruh budaya dari etnik Madura, Jawa, Bugis, Sumatera dan Kalimantan. Seorang wartawan Kompas Emmanuel Subangun menuliskan pada tahun 1976, bahwa orang Bawean adalah "Kristalisasi Keragamaan Etnik Indonesia".
suku Bawean |
Orang Bawean suka hidup merantau untuk menambah pengetahuan tentang Qur'an dan Hadist, melaksanakan ibadah haji dan akhirnya pada masa tua menjadi seorang Kiai di Bawean, yang menurut mereka telah menjadi orang yang terhormat di kampungnya.
Mata pencaharian orang Bawean yang berada di pulau Bawean adalah sebagai petani, mereka telah lama mempraktekkan pertanian tanaman padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran. Kelapa juga banyak ditemukan di sekeliling perkampungan mereka. Selain itu para laki-laki yang tinggal di pulau Bawean ini, banyak yang bekerja sebagai nelayan. Pulau kediaman suku Bawean ini juga terkenal sebagai penghasil marmer, dan para perempuan Bawean sangat trampil dengan kerajinan tangan unik dari daun pandan.
sumber:
- indonesia-life.info
- sabda.org
- wikipedia
- imbalo.wordpress.com
- sidoharjo.com
No comments:
Post a Comment